Wanita
lebih berisiko terkena osteoporosis daripada pria.Tahukah Anda, angka
kasus wanita yang terkena osteoporosis terus meningkat di Indonesia.
Ini
membuat osteoporosis termasuk penyakit berbahaya di negara kita.
Seramnya, kebanyakan daripara wanita ini tidak menyadari telah terkena
osteoporosis hingga akhirnya sudah terlambat.
Osteoporosis memang terkesan tiba-tiba karena baru terdeteksi setelah patah tulang terjadi. Lalu bagaimana cara mengetahui atau mungkin mencegah terjadinya osteoporosis?
Sebelum
terjadi osteoroposis, satu cara termudah bagi kita adalah dengan
mengonsumsi cukup kalsium untuk tubuh. Tulang dalam tubuh mengalami
siklus alami penggantian sel tulang yang dilakukan terus-menerus. Proses
ini berlangsung seumur hidup manusia.Tubuh akan menghancurkan sel-sel
tulang yang sudah rusak, untuk digantikan dengan sel-sel tulang yang
baru. Dalam proses ini, diperlukan kalsium untuk menambah massa tulang.
Tulang membutuhkan kalsium sebagai pengisi agar tulang menjadi padat.
Ternyata
ada cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kepadatan tulang. Cek
ini sangat disarankan, apalagi jika Anda merasa tidak memiliki pola
hidup yang sehat.
Melakukan
deteksi kepadatan tulang dapat dilakukan dengan menggunakan
densitometer dengan ukuran T. Jika kepadatan tulang Anda di atas -1,
maka kepadatan tulang Anda baik. Jika nilai T Anda di antara -1 sampai
dengan -2,5 maka kepadatan tulang Anda mulai menipis. Kurang dari -2,5,
berarti Anda telah terkena osteoporosis.
Memasuki
usia 30 tahun, kepadatan tulang manusia akan berangsur menurun. Agar
kepadatan tulang tidak menurun terlalu banyak, Anda wajib menabung
kalsium sebanyak mungkin agar terdapat cukup kalsium sampai hari tua,
sehingga tulang tetap kuat sampai nanti.
Tubuh
tidak bisa memproduksi kalsium sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan
asupan kalsium dari luar, sebanyak 1000 miligram setiap harinya.
Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya mengonsumsi 300 miligram kalsium
setiap harinya. Angka ini diperburuk dengan kenyataan bahwa kalsium yang
dikonsumsi tidak mudah terserah oleh tubuh.
Kalsium
sangat mudah terikat dengan mineral atau protein lain, sehingga sering
kali terbuang percuma keluar tubuh bersama urin sebelum sempat dicerna.
Kira-kira, dari setiap kalsium yang Anda konsumsi, hanya 30% sampai 50%
nya yang dapat terserap oleh tubuh.
Banyak
sekali makanan yang dapat membantu kita mendapatkan asupan kalsium
lebih. Selain susu, berbagai sayuran hijau seperti bayam, sawi dan
brokoli kaya akan kalsium. Berbagai kacang-kacangan yang Anda dapat
temukan dimana-mana seperti wijen dan almon juga mengandung kalsium yang
tinggi.
Pentingnya Olahraga
Berapapun
asupan konsumsi yang kita konsumsi, tulang tidak akan padat jika tidak
kita barengi dengan aktivitas fisik. Tulang membutuhkan beban mekanis
untuk meningkatkan kepadatan tulang.
Agar
tulang dapat terus pada, harus diberikan tekanan dari otot. Dapat
dibuktikan dengan cara menekan otot-otot Anda. Jika otot Anda lunak atau
lembek, maka tekanan pada tulang pun akan melemah. Paling tidak, tulang
harus ditempa dengan bobot tubuh Anda agar tetap padat.Rutin berjalan
kaki dapat menjadi solusi yang tepat.
Tag :
Sehat
0 Komentar untuk "Menjaga Tulang dalam Tubuh"